marikesini


I made this widget at MyFlashFetish.com.

AKU MEMBACA MAKA AKU ADA

Publicado  Minggu, 09 Oktober 2016



AKU MEMBACA MAKA AKU ADA
(IRHAM WIBOWO)

            Bagi kebanyakan anak muda era modern seperti saat ini, mendengar kata membaca dan menulis mungkin yang ada dibenak mereka adalah kegiatan yang menjenuhkan. Memang ada benarnya tetapi tidak sepenuhnya salah. Membaca bagi kebanyakan orang dianggap sebagai hal yang menjenuhkan karena aktifitas membaca dilihat dari kacamata substansi. Substansi membaca adalah adanya bahan yang dibaca dan orang yang membaca, sehingga banyak orang menafsirkan secara parsial aktifitas membaca hanya berkutat pada dua pokok substansi tersebut yaitu bahan bacaan dan orang yang membaca. Apalagi ditambah dengan perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi, memiliki andil yang luar biasa terhadap stigmaisasi kebiasaan membaca.
            Globalisasi teknologi membuat segala sesuatu menjadi praktis dan lebih mudah termasuk dalam dunia edukasi. Belajar tak perlu lagi ditemani buku-buku tebal cukup dengan handphone yang dapat terkoneksi dengan jaringan Internet maka apapun akan dapat ditelusuri dengan praktis dan tidak menyita waktu banyak. Akibatnya banyak karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa hanya sebatas mengugurkan kewajiban mata kuliah alias dibuat asal-asalan tanpa merenungi esensi yang dapat diperoleh dari pembuatan karya tulis. Kebiasaan membaca dilakukan hanya saat ada tugas-tugas yang dari oleh guru atau dosen. Tak heran jika perpustakaan ramai dikunjungi ketika masa-masa ujian semester, tugas akhir, dan lain-lain.
Gerakan literasi sudah banyak dicanangkan dan digelorakan diberbagai instansi, lembaga, hingga organisasi masyarakat. Buku yang selama ini kerap menjadi penonton perlahan-lahan dipindah posisikan menjadi penuntun. Buku tidak lagi dianggap sebagai barang keperluan tetapi barang kebutuhan. Untuk melawan kuatnya arus globalisasi maka tanamkan kebiasaan membaca dan menulis menjadi sebuah ideologi atau keyakinan, bahwa membaca dan menulis akan membuat manusia menjadi merdeka dalam berbicara, menulis, dan mengeluarkan pendapat. Lain hal dengan manusia yang hidupnya terpaku dengan kecanggihan teknologi, pemikirannya pun hanya terpaku dengan hal-hal yang praktis dan cepat. Selagi masih muda perbanyak membaca dan menulis karena ilmu tidak akan datang dan pergi dengan sendirinya.

The Fuehrer

Publicado  Kamis, 20 Mei 2010


Adolf Hitler ( 20 April 1889 - 30 April pada umur 56 tahun) adalah Kanselir Jerman dari tahun 1933 dan Fuhrer (Pemimpin) (Reich ketiga) Jerman sejak 1934 hingga ia meninggal. Pada 2 Agustus 1934 ia menjadi diktator Jerman setelah Presiden meninggal. Ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden menjadi Führer sekaligus menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman. Ia juga seorang Ketua Partai Nasionalis-Sosialis (National Socialist German Workers Party atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei/NSDAP) yang dikenal dengan Nazi. Nazi secara resmi dibubarkan setelah Jerman kalah dalam Perang Dunai II yang besar karena sistem kediktatoran Hitler. Hitler seorang orator yang berkharisma, Hitler merupakan salah satu pemimpin yang paling berpengaruh di dunia. Ketika Perang Dunia II akan berakhir, Hitler bunuh diri di bunker bawah tanahnya di Berlin bersama istrinya yang dinikahinya belum lama di dalam bunker, Eva Braun.


Hukuman Mati buat Koruptor

Publicado  Senin, 26 April 2010




Oleh karena itu banyak pengamat mengusulkan menggunakan hukuman mati dan pembuktian terbalik untuk menghukum dan menyelidiki kasus yang berkaitan dengan perilaku Markus ini, karena ujung-ujungnya pasti korupsi, namun hukuman mati yang akan diterapkan kepada mereka akan menimbulkan dampak positif dan negatifnya, berikut adalah analisis dampak positif dan nengatif jika hukuman mati itu diterapkan :

Dampak Positif :

  • Angka korupsi akan menurun drastis, demikian juga dengan pelaku Makelar kasus
  • Karena Makelar kasus yang berkaitan dengan pajak juga akan ketakutan, pemasukan dari pajak akan meningkat drastis. Pajak yang seharusnya masuk ke kas Negara diperkirakan pengamatan ada lebih kurang Rp. 140 triliyun tidak sampai/masuk ke kas negara, antara disebabkan kerjasama dengan para makelar kasus.
  • Karena pendapatan meningkat tentu banyak pembangunan yang bisa kita lakukan
Dampak Negatif :
  • Negara kita akan kehilangan begitu banyak pegawai hampir di semua kementerian dan lembaga pemerintah lainnya (polisi, jaksa dan hakim), mulai dari level bawah sampai level pimpinan. Bisa jadi hampir separuh dari bertugas saat ini akan dihukum mati (kalau kita pakai teori gunung es pelakunya bisa jadi 100 kali lipat dari yang terlihat saat ini), jadi bisa dibayangkan akan banyak kantor yang tidak bisa melayani masyarakat karena pegawainya dihukum (mungkin agak berlebihan tapi ini benar-benar bisa terjadi lho... asal hukumnya ditegakkan secara benar)
  • Karena banyak pegawai dihukum mati akan terjadi penerimaan PNS, Anggota Polisi, Jaksa dan Hakim dalam jumlah besar-besaran, namun karena para pencari kerja pada takut mereka berpikir dua kali untuk mendaftarkan diri, jadi akan terjadi kekurangan PNS dan anggota polisi, jaksa dan hakim yang cukup lama.
  • Pada tahap awal akan mengganggu pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan, karena kita ketahui bersama para koruptor inilah yang menjadi konsumen terbesar dari bisnis properti dan barang-barang mewah lainnya.
  • Para pengusaha hitam akan banyak yang hengkang dari Indonesia, karena kesempatan untuk menghindari pajak semakin tertutup
Demikianlah analisis jika hukum mati diterapkan untuk para makelar kasus yang ujungnya juga adalah para koruptor, ini akan bisa terjadi jika hukum benar-benar ditegakkan.

Biografi The Bill Gate

Publicado  



Biografi The Bill Gate

William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill Gates dilahirkan pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington. Bill Gates adalah adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya William Henry Gates adalah seorang pengacara perusahaan yang punya banyak relasi di kota. Sedangkan ibunya Mary Maxwell seorang pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat Nasional United Way.

Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mengalami kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan pada dirinya dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki. Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Bill Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu.

Dia dengan cepat menguasai BASIC, sebuah bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. “Dia adalah seorang eksentrik,” sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu. Bill Gates menempuh kuliah di Harvard University di Cambridge mulai tahun 1975. Di sana ia bertemu dengan Paul Allen sewaktu sekolah bersama-sama. Bersama Paul Allen, Bill Gates terus mengembangkan talentanya di bidang pemograman komputer. Namun, Bill gates memutuskan keluar (drop out) untuk menyumbangkan wakunya ke Microsoft.

Sukses itu Tidak Datang dengan Sendirinya

Publicado  Kamis, 01 April 2010


Seseorang yang ingin sukses tidak akan bisa dirinya dengan mengkedipkan matanya dirinya akan langsung melihat kesuksesan didepan matanya. Akan tetapi dengan usaha yang dimulai dari bawah dengan diakhiri dengan sukses diatas, pasti orang tersebut merupakan orang yang beruntung. Karena orang yang sukses hari esok akan lebih baik dari hari sekarang. Tetapi kalau orang yang merugi pasti hari ini lebih buruk dari kemarin.. coba camkanlah!!

Sukses Itu Mudah

Publicado  Rabu, 17 Februari 2010



Untuk meraih sukses bagi seorang pelajar itu amatlah mudah. Asalkan saja pelajar tersebut mau berusaha dan bekerja keras. Setiap waktunya harus diisi dengan pekerjaan yang berguna dan bermanfaat. Kita ambil contoh orang-orang yang menjadi president club football di liga-liga benua biru. Semuanya mulai dari Sulaiman Al-Fahim, George Gillette, Peter Hill-Wood, Claudio Lotito, Massimo Moratti, Adriano Galliani, Roman Abramovich semuanya pasti pernah mengalami mengalami kegagalan dalam usaha-usahanya. Tetapi bagi mereka kegagalan tersebut tidak akan pernah mereka pikirkan, melainkan akan mereka jadikan sebagai pemacu untuk meraih kesuksesan dalam bekerja. Sikap itulah yang harus dimiliki oleh pelajar di Indonesia agar sukses. "MERAIH SUKSES ITU MUDAH".. Ma'annajah